Apa cita-citamu?
Pertanyaan semacam itu sudah kita kenali sejak masih kencur, yakni ketika kita duduk di bangku TK atau malah sebelum itu. Baik guru, ayah, ibu, teman, dan formulir atau biodata sering sekali menanyakan hal cita-cita. Karena saking polosnya kita, kita terkadang jawabnya ngasal saja. Ada yang ikut-ikutan orangtuanya, ada yang ikut-ikutan temanya, karena lihat gambar, karena lihat idola di TV, banyak banget deh.
Siapa yang nggak punya cita-cita? Yakin kalau setiap jiwa memiliki cita-cita meskipun ada diantaranya yang emang nggak ada gambaran soal cita-cita, tapi di lubuk hati yang paling dalam, percayalah, sedalam-dalamnya hati deh pasti punya sedikit keinginan untuk meraih sesuatu.
Meraih cita-cita tentunya butuh perjuangan tinggi. Mengikuti pendidikan di bangku sekolah menjadi suatu kewajiban untuk bisa menggapai cita-cita mulia, mulai dari TK sampai SMA. Nah, ini dia tingkat galau kita mulai pecah parah yaitu waktu kelas XII SMA. Disamping ngadepin ujian nasional dan ujian akhir sekolah, tantangan selanjutnya adalah ngadepin ujian masuk perguruan tinggi. Untung-untung yang pinter dan punya prestasi bisa masuk perguruan tinggi tanpa ujian masuk perguruan tinggi pasti bersyukur banget ditambah bisa masuk jurusan yang dicita-citakan. Tapi gimana dengan kita yang notabennya nggak pinter-pinter amat, alias biasa-biasa aja? Ya mau nggak mau usaha lebih keras lagi tentunya.
Ujian nasional dan ujian akhir sekolah adalah step awal bukan step akhir, yaitu step keluar untuk mencari jalan dapetin kunci gerbang cita-cita kamu. Kalau kamu belum bisa mendapatkan jalan, ya kamu belum bisa nemuin kunci kamu itu. Setelah itu, ujian masuk perguruan tinggi adalah sebagai kunci gerbang cita-citamu. Kamu hendaknya pengen masuk di jurusan yang kamu inginkan sesuai cita-citamu. Misal saja cita-citamu ingin jadi dokter, ya kamu harus lulus ujian masuk perguruan tinggi jurusan kedokteran. Habis kamu dapetin kuncinya itu, kunci itu bakal kamu gunain buat buka gerbang cita-citamu. Tentunya melalui proses dan ujian hidup lainnya selama kamu berusaha ngebuka gerbang cita-cita kamu pake kunci itu (i.e. semester awal sampe skripsi dan wisuda). Nah, setelah pintu gerbang itu kebuka, ingat kamu masih berada di halaman, nah disitulah kamu berusaha untuk menuju pintu utama cita-cita. Di halaman itulah kamu akan membuktikan bahwa kamu layak untuk masuk melalui pintu cita-cita itu dengan kata kunci : Ketentuan Allah. Dengan kata kunci itulah, kita bisa menyimpulkan bahwa ga ada kekuasaan lain selain kekuasaan Allah, sekeras perjuangan kita tetap Allah lah yang menentukan. Hela nafas sejenak dan pikirkan baik-baik bagaimana agar mendapatkan ketentuan Allah yang baik yang sesuai dengan harapan kita. Ini adalah 4 upaya jitu insyaAllah untuk kita mendapat ketentuan Allah yang baik sesuai harapan dan cita-cita kita:
1. Berdoa dimanapun dan kapanpun kamu bisa berdoa. Berdoa ga harus waktu sholat (bagi yang muslim) dan waktu ibadah ke gereja (kristiani) atau di tempat ibadah lainnya, tetapi setiap waktu kita ingat Allah, berati setiap waktu kita panjatkan doa untuk cita-cita kita. Bagi yang muslim, do'a yang mustajab selain setelah sholat fardhu adalah diantaranya ketika dikumandangkannya adzan, ketika berbuka puasa, dan ketika sholat sunnah sepertiga malam. Berdoalah dengan sungguh-sungguh dan yakin bahwa Allah akan mengabulkan doa kamu itu.
2. Minta ridho orangtua. Ceritakan cita-cita kamu itu kepada orangtua. Jika mereka meridhoi cita-cita indah kamu, insyaAllah Allah akan meridhoinya pula karena ridho orangtua adalah ridho Allah. Percayalah, selain mendapat ridho, kamu juga bakal dapat bantuan doa dari mereka. Alhasil dibalik kesuksesan seseorang ada doa ibu yang menyertainya. Dan ingat jangan sekali kali mencoba bikin sakit hati orangtua.
3. Belajar. Gimana kamu bisa lolos ujian tanpa belajar, kecuali mukjizat dari Tuhan ya. Belajar itu bukan cuma sebagai upaya sekedar lulus ujian, tapi hal yang didapat dari belajar itu di bawa sampai mati. Belajar bukan berarti membaca buku saja, tetapi juga belajar yang berhubungan dengan softskill, belajar sosialisasi, dan lain sebagainya. Jadi seriuslah dalam belajar, kalau bisa ilmunya di amalkan agar ilmu nya ga sia-sia. Manage waktu yang baik untuk mengatur waktu belajar kamu dari awal SMA.
4. Beramal. Tangan diatas lebih baik daripada tangan dibawah, yap tul sekali. Dengan beramal, baik yang sekedar berkecukupan atau alih-alih yang berlebih, akan melancarkan jalanya kamu meraih cita-citamu. Kalau gabisa beramal pakai harta, beramallah lewat perbuatan, bertindak dan bertutur kata yang baik. Sering-seringlah membantu orang.
Good Luck! Do your best and let God do the rest :)
Pertanyaan semacam itu sudah kita kenali sejak masih kencur, yakni ketika kita duduk di bangku TK atau malah sebelum itu. Baik guru, ayah, ibu, teman, dan formulir atau biodata sering sekali menanyakan hal cita-cita. Karena saking polosnya kita, kita terkadang jawabnya ngasal saja. Ada yang ikut-ikutan orangtuanya, ada yang ikut-ikutan temanya, karena lihat gambar, karena lihat idola di TV, banyak banget deh.
Siapa yang nggak punya cita-cita? Yakin kalau setiap jiwa memiliki cita-cita meskipun ada diantaranya yang emang nggak ada gambaran soal cita-cita, tapi di lubuk hati yang paling dalam, percayalah, sedalam-dalamnya hati deh pasti punya sedikit keinginan untuk meraih sesuatu.
Meraih cita-cita tentunya butuh perjuangan tinggi. Mengikuti pendidikan di bangku sekolah menjadi suatu kewajiban untuk bisa menggapai cita-cita mulia, mulai dari TK sampai SMA. Nah, ini dia tingkat galau kita mulai pecah parah yaitu waktu kelas XII SMA. Disamping ngadepin ujian nasional dan ujian akhir sekolah, tantangan selanjutnya adalah ngadepin ujian masuk perguruan tinggi. Untung-untung yang pinter dan punya prestasi bisa masuk perguruan tinggi tanpa ujian masuk perguruan tinggi pasti bersyukur banget ditambah bisa masuk jurusan yang dicita-citakan. Tapi gimana dengan kita yang notabennya nggak pinter-pinter amat, alias biasa-biasa aja? Ya mau nggak mau usaha lebih keras lagi tentunya.
Ujian nasional dan ujian akhir sekolah adalah step awal bukan step akhir, yaitu step keluar untuk mencari jalan dapetin kunci gerbang cita-cita kamu. Kalau kamu belum bisa mendapatkan jalan, ya kamu belum bisa nemuin kunci kamu itu. Setelah itu, ujian masuk perguruan tinggi adalah sebagai kunci gerbang cita-citamu. Kamu hendaknya pengen masuk di jurusan yang kamu inginkan sesuai cita-citamu. Misal saja cita-citamu ingin jadi dokter, ya kamu harus lulus ujian masuk perguruan tinggi jurusan kedokteran. Habis kamu dapetin kuncinya itu, kunci itu bakal kamu gunain buat buka gerbang cita-citamu. Tentunya melalui proses dan ujian hidup lainnya selama kamu berusaha ngebuka gerbang cita-cita kamu pake kunci itu (i.e. semester awal sampe skripsi dan wisuda). Nah, setelah pintu gerbang itu kebuka, ingat kamu masih berada di halaman, nah disitulah kamu berusaha untuk menuju pintu utama cita-cita. Di halaman itulah kamu akan membuktikan bahwa kamu layak untuk masuk melalui pintu cita-cita itu dengan kata kunci : Ketentuan Allah. Dengan kata kunci itulah, kita bisa menyimpulkan bahwa ga ada kekuasaan lain selain kekuasaan Allah, sekeras perjuangan kita tetap Allah lah yang menentukan. Hela nafas sejenak dan pikirkan baik-baik bagaimana agar mendapatkan ketentuan Allah yang baik yang sesuai dengan harapan kita. Ini adalah 4 upaya jitu insyaAllah untuk kita mendapat ketentuan Allah yang baik sesuai harapan dan cita-cita kita:
1. Berdoa dimanapun dan kapanpun kamu bisa berdoa. Berdoa ga harus waktu sholat (bagi yang muslim) dan waktu ibadah ke gereja (kristiani) atau di tempat ibadah lainnya, tetapi setiap waktu kita ingat Allah, berati setiap waktu kita panjatkan doa untuk cita-cita kita. Bagi yang muslim, do'a yang mustajab selain setelah sholat fardhu adalah diantaranya ketika dikumandangkannya adzan, ketika berbuka puasa, dan ketika sholat sunnah sepertiga malam. Berdoalah dengan sungguh-sungguh dan yakin bahwa Allah akan mengabulkan doa kamu itu.
2. Minta ridho orangtua. Ceritakan cita-cita kamu itu kepada orangtua. Jika mereka meridhoi cita-cita indah kamu, insyaAllah Allah akan meridhoinya pula karena ridho orangtua adalah ridho Allah. Percayalah, selain mendapat ridho, kamu juga bakal dapat bantuan doa dari mereka. Alhasil dibalik kesuksesan seseorang ada doa ibu yang menyertainya. Dan ingat jangan sekali kali mencoba bikin sakit hati orangtua.
3. Belajar. Gimana kamu bisa lolos ujian tanpa belajar, kecuali mukjizat dari Tuhan ya. Belajar itu bukan cuma sebagai upaya sekedar lulus ujian, tapi hal yang didapat dari belajar itu di bawa sampai mati. Belajar bukan berarti membaca buku saja, tetapi juga belajar yang berhubungan dengan softskill, belajar sosialisasi, dan lain sebagainya. Jadi seriuslah dalam belajar, kalau bisa ilmunya di amalkan agar ilmu nya ga sia-sia. Manage waktu yang baik untuk mengatur waktu belajar kamu dari awal SMA.
4. Beramal. Tangan diatas lebih baik daripada tangan dibawah, yap tul sekali. Dengan beramal, baik yang sekedar berkecukupan atau alih-alih yang berlebih, akan melancarkan jalanya kamu meraih cita-citamu. Kalau gabisa beramal pakai harta, beramallah lewat perbuatan, bertindak dan bertutur kata yang baik. Sering-seringlah membantu orang.
Good Luck! Do your best and let God do the rest :)
Comments
Post a Comment